Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

My Inspiration

Kehidupan Ini Bagaikan Permainan Sepakbola

perjalanan kehidupan ini bagaikan permainan sepakbola. Anggaplah musuh atau lawan kita bagaikan halangan dan ujian yang harus kita hadapi dengan pola pertahanan, keamanan, dan pola penyerangan untuk dasar atau prinsip dalam melewati segala ujian. Anggaplah wasit sebagai fasilitator hukum dan aturan yang harus kita taati dalam menjalani kehidupan ini. Anggaplah pelatih sebagai dasar motivasi permainan dalam perjalanan hidup "pertandingan". Anggaplah supporter sebagai penyemangat hidup kita, yang terkadang kita tidak sadar telah mendapat dukungan yang besar dari orang yang menyayangi kita. Anggaplah club kesebelasan sebagai pengikat tali silaturahmi dan persaudaraan yang menandakan bahwa manusia itu tidak bisa hidup sendiri dan harus bekerjasama dengan orang lain, agar saling menguntungkan. Anggaplah durasi permainan atau lama waktu pertandingan bagaikan berapa lama waktu kita hidup didunia ini, dan apa bila "Time Out" berarti menandakan manusia akan kembali kepada sang khaliq. Anggaplah tendangan pinalti bagaikan kita sedang mendapat ujian yang sangat berat dan pada saat seperti ini kita harus bertawakal, berdo'a dan selalu semangat. Anggapalah tendangan awal permainan bagaikan awal hidup kita untuk menjalani kehidupan ini, apabila control bola, penguasaan bola, pola pertahanan, pola penyerangan baik dan kerjasama tim kompak, maka dalam permainan dapat menorehkan angka, sama halnya dengan kita menjalani kehidupan ini dengan hal-hal baik dan positif, dengan membangun kerjasama yang inovasi dengan umat manusia atau sesama umat muslim maka kita pun dapat memperoleh hasil yang kita usahakan. Tapi jangan lupa disertai dengan usaha, do'a, tawakal dan istikarah benar'' kepada Allah SWT. Lain halnya dengan control bola tidak bagus, penguasaan bola hanya beberapa persen saja, pola pertahanan dan pola penyerangan kurang, kerjasama tim kuarang bisa diandalkan, maka permainan tersebut dianggap tidak profesional. Sama halnya dengan kehidupan ini bila kita melakukan sesuatu tanpa pola, prinsip, norma, dan tidak dilandasi dengan agama ...mau seperti apa hidup kita ini ?. Anggaplah kartu kuning sebagai tanda peringatan yang bermakana kita harus menyadari kesalahan kita dan mencoba untuk tidak mengulangi kesalahan kita berkali-kali yang dapat merugikan dirisendiri dan orang lain. Dan anggaplah kartu merah sebagai simbol kekecewaan, dari sombol kekecewaan ini kita harus menyadari dan instrokspeksi diri agar kita tidak terjerumus kedalam hal-hal yang merugikan martabat kita dan orang lain, dan dari simbol kekecewaan tersebut dapat terbentuk suatu kegairahan untuk bersumpah menjaga martabat diri sendiri dan orang lain dan juga mampu untuk bangkit kembali dari jurang kehancuran yang menerpa kita untuk menambah kesemangatan. Anggaplah "Trow In" sebagai masukan nasehat, motivasi dan dukungan dari orang lain sebagai prasasti dalam hati mu, sebagai penyemangat hidup mu. Dan anggaplah lapangan rumput hijau yang luas untuk ajang mengungkapan ekspresi kegembiraan karena kemenangan dan kadang kalanya ekspresi kekecewaan karena kekalahan. Terkait dengan ekspresi kegembiraan, pada kalanya kita harus pandai-pandai bersyukur kepada Allah SWT, karena dengan kehendak-Nya kita dapat menoreh kegembiraan yang kita mimpi-mimpikan dan banyaklah mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah mendukung kita dan orang-orang yang memberikan motivasi yanga sangat besar kepada kita. Namun dengan ekspresi kekalahan kita, kita harus mengakui kekalahan kita secara sportif dan menguak seluk beluk terjadinya kekalahan pada diri kita, sampai mengetahui kesadaran kekalahan kita. Dari kekalahan tersebut kita dapat bangkit dan sadar bahwa " Kekalahan Adalah Awal Dari Keberhasilan". Selalu semangat untuk menggapai setiap tujuan.

BRAVO........!!!!

Obat Penyakit Dosa

Resep obat untuk penyakit dosa yaitu ambilah akar-akar kemelaratan mu dan jiwa kesabaran lalu campurkan dengan bubuk-bubuk pikiran dan ditambah dengan rasa rendah hati , kemudian ditumbuk dalam lumpang taubat dan dibasahi dengan air mata, lalu tempatkan dalam wadah tendah diri kepada Allah dan diamasak dengan api tawakal setelah itu diaduk dengan sendoh istigfar sehinggap tampak taufik dan kepasrahan diri. Kemudian pindahkan kedalam mangkuk cinta dan didinginka dengan udara kasih sayang, sesudah itu saring dengan saringan kesusahan lalu ditambah dengan hakikat Iman serta campurkan dengan rasa takut kepada Allah SWT

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar